Sabtu, 07 Agustus 2010

Kesetimbangan Kimia


KESETIMBANGAN KIMIA


A. PERGESERAN KESETIMBANGAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN
·         Volume diperbesar  Þ bergeser ke arah jumlah koefisien besar ( dan sebaliknya )
·         Tekanan diperbesar Þ bergeser ke arah jumlah koefisien kecil ( kebalikan pengaruh perubahan volume )
·         Suhu dinaikkan Þ bergeser ke arah endoterm     ( dan sebaliknya )
·         Konsentrasi diperbesar Þ bergeser ke arah lawan ( dan sebaliknya )
·         Katalisator : hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan, dan tidak berpengaruh pada pergeseran kesetimbangan !!!

B. HUKUM KESETIMBANGAN
                
                     a A  +  b B    Û   c C    +   d D
Mula-mula:  …        ….              ….         …..   
Reaksi       :  ……. sesuai koefisien reaksi……
                                                                       Vcamp= ?
Akhir         :   …      …..          …..           ….

           rumus KC    dan  rumus KP

       PA; PB; PC; PD = tekanan parsial gas A;B;C;D
              PA = xA.Ptotal   xA = fraksi mol gas A
         Hubungan KC dan KP  
                          KP = KC.(R.T)Dn    
 Dn = S koef .kanan - S koef. Kiri
=(c+d) ─ (a+b)

            CATATAN !!!
·         Yang dimasukkan rumus adalah konsentrasi zat-zat pada kondisi akhir ( setimbang )
·         Hati-hati bila fase zat- zat heterogen !!
·         Bila bukan pada keadaan setimbang, hasil kali konsentrasi dipangkatkan koefisien > Kc maka kesetimbangan bergeser ke kiri, dan sebaliknya .
·         Bila pada suatu reaksi kesetimbangan mempunyai konstanta kesetimbangan K, kemudian reaksinya dibalik, maka konstanta yang baru K’ = 1/K
·         Bila pada suatu reaksi kesetimbangan mempunyai konstanta kesetimbangan K, dan konsentrasinya diubah menjadi n kali maka konstanta yang baru K’ = Kn
·         Bila terdapat 2 buah reaksi kesetimbangan dengan konstanta K1 dan K2 , maka :
 @ Bila kedua reaksi ditambahkan maka konstanta  yang baru K’ = K1.K2
@ Bila kedua reaksi dikurangkan maka konstanta yang baru K’ = K1 / K2

C. REAKSI DISSOSIASI

                    P      Û    q Q        +     r R

Mula-mula:   a                 __              __
Reaksi       :  aa            qaa               raa            
                                                                      Vcamp= ?
Akhir         : a(1-a)      qaa               raa

 a = mol.terurai / mol.awal    
 a = derajad dissosiasi


Bentuk Molekul




MENENTUKAN BENTUK MOLEKUL
1 AXmEn
A = atom pusat
X = atom terikat
m = banyaknya atom terikat
E = pasangan elekktron bebas
n = banyaknya PEB
1.1 TENTUKAN ELEKTRON VALENSI ATOM PUSAT
BANYAKNYA ELEKTRON VALENSI = NOMOR GOLONGAN UTAMA
Unsur golongan IIA mempunyai 2 e val (Be)
Unsur golongan IIIA mempunyai 3 e val (B)
Unsur golongan IVA mempunyai 4 e val (C; Is; Ge)
Unsur golongan VA mempunyai 5 e val (N; P)
Unsur golongan VIA mempunyai 6 e val (O; S)
Unsur golongan VIIA mempunyai 7 e val (F; Cl; Br; I)
Unsur golongan VIIIA mempunyai 8 e val (Xe; Kr)
1.2 TENTUKAN m LALU ELEKTRON IKATAN
Ingat unsur H dan unsur halogen memerlukan 1 elektron untuk ikatan
sedangkan unsur O memerlukan 2 elektron untuk ikatan
1.3 TENTUKAN n
n = sisa elektron dibagi 2
2 BENTUK DASAR MOLEKUL
m+n=2          bentuknya linier
m+n=3          bentuknya trigonal planar (segitiga datar)
m+n=4          bentuknya tetra hedral
m+n=5          bentuknya trigonal bipiramid
m+n=5          bentuknya oktahedral

3 BENTUK MOLEKUL
1. TENTUKAN LETAK PEB
·         Jika tidak mempunyai PEB, maka bentuk molekul sama dengan bentuk dasarnya
·         Jika mempunyai  PEB, maka PEB akan menempati pada posisi sudut paling besar
·         Jika PEB lebih dari satu :
* PEB menempati sudut terbesar
* jika semua sudut sama besar, PEB menempati posisi saling berjauhan/bersebrangan 
2. TENTUKAN BENTUK MOLEKUL
    INGAT!!!!!!!!!!!! YANG DIGAMBAR HANYA ATOM PUSAT DAN ATOM TERIKAT


Kesetimbangan Kimia


KESETIMBANGAN KIMIA


A. PERGESERAN KESETIMBANGAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN
·         Volume diperbesar  Þ bergeser ke arah jumlah koefisien besar ( dan sebaliknya )
·         Tekanan diperbesar Þ bergeser ke arah jumlah koefisien kecil ( kebalikan pengaruh perubahan volume )
·         Suhu dinaikkan Þ bergeser ke arah endoterm     ( dan sebaliknya )
·         Konsentrasi diperbesar Þ bergeser ke arah lawan ( dan sebaliknya )
·         Katalisator : hanya mempercepat tercapainya kesetimbangan, dan tidak berpengaruh pada pergeseran kesetimbangan !!!

B. HUKUM KESETIMBANGAN
                
                     a A  +  b B    Û   c C    +   d D
Mula-mula:  …        ….              ….         …..   
Reaksi       :  ……. sesuai koefisien reaksi……
                                                                       Vcamp= ?
Akhir         :   …      …..          …..           ….

           rumus KC    dan  rumus KP

       PA; PB; PC; PD = tekanan parsial gas A;B;C;D
              PA = xA.Ptotal   xA = fraksi mol gas A
         Hubungan KC dan KP  
                          KP = KC.(R.T)Dn    
 Dn = S koef .kanan - S koef. Kiri
=(c+d) ─ (a+b)

            CATATAN !!!
·         Yang dimasukkan rumus adalah konsentrasi zat-zat pada kondisi akhir ( setimbang )
·         Hati-hati bila fase zat- zat heterogen !!
·         Bila bukan pada keadaan setimbang, hasil kali konsentrasi dipangkatkan koefisien > Kc maka kesetimbangan bergeser ke kiri, dan sebaliknya .
·         Bila pada suatu reaksi kesetimbangan mempunyai konstanta kesetimbangan K, kemudian reaksinya dibalik, maka konstanta yang baru K’ = 1/K
·         Bila pada suatu reaksi kesetimbangan mempunyai konstanta kesetimbangan K, dan konsentrasinya diubah menjadi n kali maka konstanta yang baru K’ = Kn
·         Bila terdapat 2 buah reaksi kesetimbangan dengan konstanta K1 dan K2 , maka :
 @ Bila kedua reaksi ditambahkan maka konstanta  yang baru K’ = K1.K2
@ Bila kedua reaksi dikurangkan maka konstanta yang baru K’ = K1 / K2

C. REAKSI DISSOSIASI

                    P      Û    q Q        +     r R

Mula-mula:   a                 __              __
Reaksi       :  aa            qaa               raa            
                                                                      Vcamp= ?
Akhir         : a(1-a)      qaa               raa

 a = mol.terurai / mol.awal    
 a = derajad dissosiasi


Bentuk Molekul




MENENTUKAN BENTUK MOLEKUL
1 AXmEn
A = atom pusat
X = atom terikat
m = banyaknya atom terikat
E = pasangan elekktron bebas
n = banyaknya PEB
1.1 TENTUKAN ELEKTRON VALENSI ATOM PUSAT
BANYAKNYA ELEKTRON VALENSI = NOMOR GOLONGAN UTAMA
Unsur golongan IIA mempunyai 2 e val (Be)
Unsur golongan IIIA mempunyai 3 e val (B)
Unsur golongan IVA mempunyai 4 e val (C; Is; Ge)
Unsur golongan VA mempunyai 5 e val (N; P)
Unsur golongan VIA mempunyai 6 e val (O; S)
Unsur golongan VIIA mempunyai 7 e val (F; Cl; Br; I)
Unsur golongan VIIIA mempunyai 8 e val (Xe; Kr)
1.2 TENTUKAN m LALU ELEKTRON IKATAN
Ingat unsur H dan unsur halogen memerlukan 1 elektron untuk ikatan
sedangkan unsur O memerlukan 2 elektron untuk ikatan
1.3 TENTUKAN n
n = sisa elektron dibagi 2
2 BENTUK DASAR MOLEKUL
m+n=2          bentuknya linier
m+n=3          bentuknya trigonal planar (segitiga datar)
m+n=4          bentuknya tetra hedral
m+n=5          bentuknya trigonal bipiramid
m+n=5          bentuknya oktahedral

3 BENTUK MOLEKUL
1. TENTUKAN LETAK PEB
·         Jika tidak mempunyai PEB, maka bentuk molekul sama dengan bentuk dasarnya
·         Jika mempunyai  PEB, maka PEB akan menempati pada posisi sudut paling besar
·         Jika PEB lebih dari satu :
* PEB menempati sudut terbesar
* jika semua sudut sama besar, PEB menempati posisi saling berjauhan/bersebrangan 
2. TENTUKAN BENTUK MOLEKUL
    INGAT!!!!!!!!!!!! YANG DIGAMBAR HANYA ATOM PUSAT DAN ATOM TERIKAT


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More